Investasi - Investasi

Investasi Jangka Pendek

1.

Investasi jangka pendek yang nama rekening buku besarnya sering disebut Surat Berharga adalah dalam rangka memanfaatkan kelebihan kas atau adanya uang tunai yang sementara tidak digunakan dalam kegiatan usaha sehari-hari. Investasi jangka pendek dapat berupa saham, obligasi atau sertifikat Bank Indonesia ataupun bentuk investasi lainnya.
2.

Pembelian surat berharga akan dicatat sebesar harga perolehannya, yaitu harga kurs beli ditambah biaya pembelian yang terjadi.
3.

Penjualannya dicatat pada rekening Surat Berharga sebelah kredit sebesar harga perolehannya, sedangkan selisih antara harga jual dengan harga perolehannya merupakan Laba/Rugi Penjualan Surat Berharga.
4.

Dalam pembelian dan penjualan surat berharga dalam bentuk obligasi harus diperhatikan adanya bunga berjalan, yaitu bunga antara tanggal pembayaran bunga obligasi atau pembelian tersebut. Bunga berjalan selalu menambah jumlah uang yang harus dibayar/diterima.
5.

Persediaan Surat Berharga pada akhir tahun harus disajikan pada neraca sebesar berikut.
1.

Harga perolehan (cost).
2.

Terendah antara harga perolehan dengan harga pasar (cost of market whichever is lower).
3.

Harga pasar (market)


Investasi Jangka Panjang Saham

1.

Investasi Jangka Panjang saham merupakan investasi yang dilakukan dalam jangka panjang pada saham yang dikeluarkan oleh perusahaan lain. Saham bisa berupa saham biasa dan saham prioritas.
2.

Akuntansi untuk investasi saham terdiri dari investasi pada saat pertama kali saham diperoleh, selama masa investasi dan saat penjualan serta saat penarikan oleh perusahaan penerbit.
3.

Dalam neraca, investasi jangka panjang saham dilaporkan sebesar harga perolehannya. Jika diketahui harga pasarnya maka agar lebih informatif, investasi perlu dijelaskan nilai pasarnya itu, misalnya dalam tanda kurung.


Investasi Jangka Panjang Obligasi

1.

Investasi jangka panjang pada obligasi merupakan penanaman dana di luar perusahaan dengan cara membeli obligasi perusahaan lain dengan maksud untuk memperoleh pendapatan berupa bunga periode yang jumlahnya tetap. Harga obligasi di pasar uang dan modal ditentukan oleh penawaran dan permintaan. Harga yang terjadi pada akhirnya adalah nilai tunai dengan cost of capital tertentu dari bunga periode yang diterima di masa yang akan datang ditambah dengan nilai jatuh temponya. Apabila bunga efektif lebih tinggi daripada bunga nominal maka nilai obligasi berada di bawah nilai nominal dan sebaliknya. Apabila bunga efektif sama dengan bunga nominal maka nilai obligasi sama dengan nilai nominalnya.
2.

Investasi pada obligasi ini dicatat sebesar harga perolehannya. Jika harga perolehan lebih besar daripada nilai nominal maka selisih antara harga perolehan dan nilai nominal merupakan agio bagi investor. Agio ini harus diamortisasi selama masa pemilikan terhitung sejak tanggal pembelian sampai dengan tanggal penjualan sesuai dengan rencana. Amortisasi agio dicatat sebagai pengurangan pendapatan bunga. Sedangkan disagio yang juga diamortisasi selama masa pemilikan akan dibebankan sebagai penambah pendapatan bunga. Baik amortisasi agio maupun disagio dapat menggunakan dua alternatif metode, yaitu metode garis lurus dan metode bunga efektif.
3.

Pada saat penjualan baik sebagian ataupun seluruhnya, rekening Investasi Jangka Panjang – Obligasi dikredit sebesar nilai bukunya, yaitu harga perolehan dikurangi agio yang sudah diamortisasi atau ditambah amortisasi disagio yang sudah dilakukan. Selisih antara nilai buku dan harga jual kembali merupakan rugi-laba. Rugi laba ini dilaporkan sebagai rugi-laba di luar usaha.
4.

Investasi Jangka Panjang – Obligasi dilaporkan sebesar nilai bukunya. Jika pada tanggal laporan diketahui harga pasarnya maka agar lebih informatif harga pasar ini perlu dijelaskan.

http://massofa.wordpress.com/2008/02/11/kas-piutang-persediaan-utang-investasi-saham-dan-obligasi/

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Akuntansi Utang Lancar

Akuntansi Utang Lancar

1.

Utang Dagang timbul pada saat penyerahan hak dari kreditor (penjual) kepada debitur (pembeli) atas barang yang dijualbelikan. Akan tetapi, demi kepraktisan, pencatatan utang dagang dilakukan pada saat barang dan atau faktur pembeliannya diterima. Saat transfer of title dapat dibedakan menjadi shipping point dan destination point. Oleh karena mungkin terdapat perbedaan antara saat pencatatan dan pemindahan hak maka perlu dilakukan cut off yang tepat pada waktu akan menyusun laporan keuangan.
2.

Utang Wesel didebit dan dikredit sebesar nilai normal, baik untuk wesel berbunga maupun tidak berbunga. Di dalam Neraca, wesel tidak berbunga dilaporkan sebesar nilai nominal. Jika wesel berbunga maka bunga yang terutang sampai tanggal neraca juga harus dilaporkan menambah nilai nominal.
3.

Dividen Kas sah menjadi utang perusahaan jika sudah diumumkan secara resmi oleh Direksi atas pembagian laba kepada para pemegang saham.
4.

Utang Pajak Penghasilan adalah pajak penghasilan perusahaan yang terutang atas laba bersih yang diperoleh selama satu tahun. Sedangkan utang Pajak Penghasilan Karyawan merupakan pajak penghasilan karyawan yang dipotong oleh perusahaan tetapi belum disetorkan ke Kas Negara.
5.

Utang Bonus merupakan jumlah bonus yang terutang kepada karyawan. Bonus dapat dihitung dengan dasar penjualan dan dasar laba. Jika laba yang menjadi dasar perhitungan bonus maka bonus dapat ditentukan dari 4 alternatif, yaitu. (1) bonus dihitung dari laba sebelum dikurangi bonus dan pajak, (2) bonus dihitung dari laba sesudah dikurangi bonus, tetapi sebelum dikurangi pajak, (3) bonus dihitung dari laba sesudah dikurangi pajak tetapi sebelum dikurangi bonus dan (4) bonus dihitung dari laba bersih sesudah dikurangi bonus dan pajak.


http://massofa.wordpress.com/2008/02/11/kas-piutang-persediaan-utang-investasi-saham-dan-obligasi/

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Metode Taksiran & Penilain Persediaan Pada Perusahaan Pengolahan dan Kontrak Jangka Panjang

Metode Taksiran

1.

Penentuan jumlah persediaan dapat didasarkan pada harga pokok (cost) yang didasarkan pada hasil perhitungan yang teliti, baik melalui catatan persediaan secara terus-menerus (perpetual inventory method) maupun didasarkan pada hasil perhitungan fisik, kemudian dihitung harga pokoknya secara teliti (physical inventory method). Namun, dalam kaitan adanya kebutuhan informasi secara cepat, baik dalam rangka penyusunan laporan keuangan jangka pendek maupun kebutuhan informasi persediaan untuk tujuan lain, penentuan jumlah persediaan dapat dilakukan secara taksiran, yaitu dengan menggunakan Metode Laba Kotor dan Metode Harga Jual Eceran. Cara yang demikian ini, terutama akan sangat bermanfaat bagi pengusaha Toko Serba ada (swalayan).
2.

Dalam metode laba kotor maka langkah pertama kali yang harus dilakukan adalah menentukan persentase laba kotor. Persentase ini dapat didasarkan pada harga pokok maupun harga jual. Setelah diketahui laba kotornya berikutnya adalah menentukan harga pokok barang yang dijual, yaitu hasil penjualan dikurangi laba kotor. Harga pokok penjualan dikurangkan terhadap harga barang yang tersedia untuk dijual akan dapat diperoleh “jumlah persediaan”.
3.

Dalam metode harga jual eceran maka langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut.
1.

Persediaan awal ditentukan nilainya baik berdasarkan harga pokok maupun berdasarkan harga jual eceran
2.

Setiap kali ada pembelian maka harus ditentukan harga pokok maupun harga jualnya.
3.

Menentukan perlakuan terhadap perubahan harga jual eceran (kenaikan harga pembatalan kenaikan harga, penurunan harga dan pembatalan penurunan harga serta potongan-potongan khusus dan adanya barang yang rusak).
4.

Menentukan persentase harga pokok terhadap harga jual dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut.
1.
Kalau penentuan jumlah persediaan didasarkan pada MPKP maka persediaan awal periode tidak dimasukkan dalam perhitungan.
2.
Kalau penentuan jumlah persediaan didasarkan pada rata-rata maka persediaan awal turut diperhitungkan.
3.
Kalau penentuan jumlah persediaan didasarkan pada MTKP maka digunakan metode nilai rupiah (dengan indeks).
4.
Kalau penilaian persediaan didasarkan pada “yang terendah antara harga pokok dan harga pasar” maka penurunan harga jual eceran tidak diperhitungkan dalam perhitungan persentase harga pokok tetapi ditambahkan pada penjualan.
5.

Menentukan jumlah persediaan berdasarkan harga pokok jual eceran dengan cara mengurangkan hasil penjualan terhadap barang yang tersedia untuk dijual berdasarkan harga jual.
6.

Menentukan jumlah persediaan berdasarkan harga pokok dengan cara mengalikan persentase harga pokok (cost ratio) terhadap persediaan berdasarkan harga jual.


Penilain Persediaan Pada Perusahaan Pengolahan dan Kontrak Jangka Panjang

1.

Terdapat 2 cara dalam mengumpulkan biaya produksi pada perusahaan pengolahan. Caranya, yaitu dengan menggunakan bentuk proses dan bentuk pesanan. Perusahaan pengolahan yang menggunakan bentuk proses jika produk atau barang yang dihasilkan homogen, dan menggunakan bentuk pesanan jika barang yang dihasilkan berbeda-beda sesuai dengan permintaan pemesan.
2.

Pengakuan pendapatan dan penilaian persediaan pada kontrak-kontrak jangka panjang ada 2 alternatif sebagai berikut.
1.

Metode persentase penyelesaian.
2.

Metode kontrak selesai.
3.

Pada metode persentase penyelesaian pendapatan diakui selama masa pembangunan secara berkala (prioritas) sejalan dengan tingkat penyelesaian pekerjaan. Sedangkan pada metode kontrak selesai pendapatan diakui setelah selesainya pekerjaan.

http://massofa.wordpress.com/2008/02/11/kas-piutang-persediaan-utang-investasi-saham-dan-obligasi/

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Penilaian Berdasarkan Harga Terendah Diantara Harga Pokok dan Harga Pasar

Penilaian Berdasarkan Harga Terendah Diantara Harga Pokok dan Harga Pasar

1.

Penilaian persediaan berdasarkan harga yang terendah di antara harga pokok dan harga pasar, pada umumnya digunakan jika terjadi manfaat dari persediaan tidak lagi sepadan dengan harga pokoknya.
2.

Beberapa tahap yang harus dilakukan apabila cara penilaian harga yang paling rendah antara harga pokok dan harga pasar akan dipakai, yaitu berikut ini.
1.

Tahap pengumpulan data.
2.

Tahap penentuan batas atas/tertinggi (ceiling) dan batas terendah (floor).
3.

Memilih harga yang paling rendah di antara harga pokok dan harga pasar sebagai dasar penilaian.
3.

Metode harga yang paling rendah di antara harga pokok dan harga pasar dapat diterapkan berdasarkan:

1.

jenis tiap-tiap persediaan;
2.

masing-masing kelompok persediaan;
3.

keseluruhan persediaan.
4.

Akuntansi terhadap rugi penurunan nilai persediaan adalah:

1.

rugi penurunan nilai persediaan, tidak dilaporkan terpisah dari harga pokok penjualan;

2.

rugi penurunan nilai persediaan, dilaporkan terpisah dari harga pokok penjualan digunakan metode:

3.
langsung;
4.
cadangan.

http://massofa.wordpress.com/2008/02/11/kas-piutang-persediaan-utang-investasi-saham-dan-obligasi/

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Pengertian Persediaan & Metode - Metode yang Digunakan

Pengertian Persediaan

1.

Persediaan adalah barang yang diperoleh perusahaan yang dimaksudkan untuk dijual kembali atau diolah lebih lanjut dalam rangka menjalankan kegiatan usaha normalnya. Persediaan dalam perusahaan pengolahan akan terdiri atas persediaan bahan baku dan bahan pembantu, persediaan barang dalam proses, dan persediaan barang jadi.
2.

Apabila selama perusahaan menyimpan persediaan terjadi inflasi maka perusahaan akan mendapatkan laba semu akibat kenaikan harga ini. Laba semu ini yang disebut dengan istilah holding gains merupakan laba yang tidak tersedia untuk dibagikan sebagai dividen. Manajemen dan pembaca laporan keuangan harus menyadari tentang adanya holding gains ini, agar tidak mengambil keputusan yang keliru.
3.

Persediaan merupakan elemen aktiva lancar yang penting, sebab sukses tidaknya perencanaan dan pengawasan persediaan akan berpengaruh besar terhadap keberhasilan suatu perusahaan. Elemen persediaan akan berpengaruh terhadap penentuan laba perusahaan, penentuan tingkat likuiditas perusahaan, dan kebenaran penyajian neraca.
4.

Akuntansi persediaan dapat dilakukan dengan dua cara, sistem berkala, dan sistem permanen. Dalam sistem berkala pembelian barang dagangan atau bahan baku akan dicatat dalam rekening Pembelian. Pada akhir periode akan dihitung jumlah barang atau bahan baku yang masih ada. Kemudian, melalui jurnal penyesuaian terhadap persediaan, barulah dapat ditentukan jumlah harga pokok penjualan atau jumlah pemakaian bahan baku.
5.

Dalam sistem permanen setiap pembelian barang atau bahan baku langsung dicatat dalam rekening Persediaan. Demikian juga pada saat penjualan atau pemakaian barang atau pemakaian baha baku, jumlah harga pokok barang yang dikeluarkan langsung dikredit pada rekening Persediaan, sedangkan debetnya dicatat dalam rekening Harga Pokok Penjualan atau Pemakaian Bahan Baku.


Penilaian Persediaan

1.

Persediaan tidak hanya menunjukkan jumlah persediaan yang berada di gudang perusahaan saja, tetapi meliputi juga barang-barang milik perusahaan yang masih ada dalam perjalanan yang dititipkan pada perusahaan lain (barang konsinyasi), dan barang-barang secara ekonomis masih di bawah penguasaan perusahaan.
2.

Kesalahan penyajian di dalam persediaan akan mengakibatkan kesalahan dalam laporan keuangan. Kegagalan antuk mencatat pembelian dan utang usaha, memang tidak akan berpengaruh terhadap laba perusahaan, tetapi akan berpengaruh terhadap rasio lancar perusahaan.
3.

Persediaan sebagaimana dengan aktiva lain akan dicatat sebesar harga perolehannya (cost) Hinga perolehan persediaan mencakup seluruh beban atau pengeluaran yang diperlukan untuk menempatkan persediaan atau memproses menjadi barang jadi yang siap untuk dijual. Dengan demikian, secara teoretis batas pengangkutan, biaya proses pembelian, biaya penyimpanan harus dialokasikan sebagai bagian dari harga perolehan persediaan.
4.

Beban periode tidak boleh dikapitalisasi dalam persediaan. Namun dalam kasus tertentu (discrete projects) beban bunga yang berkaitan dengan pembuatan kapal atau pembangunan real estate harus dikapitalisasi sebagai bagian dari aktiva yang bersangkutan.
5.

Potongan pembelian harus diperlakukan sebagai pengurang dari pembelian, tidak dicatat sebagai pendapatan lain-lain. Cara pencatatan pembelian dapat dilakukan dengan mencatat pembelian sebesar jumlah brutonya atau mencatatnya sejumlah netonya. Apabila menggunakan cara yang kedua, potongan pembelian yang tidak diambil akan dicatat dalam rekening Kerugian Potongan Pembelian yang akan disajikan dalam perhitungan laba rugi sebagai elemen biaya lain-lain. Jumlah ini dapat digunakan sebagai alat pengukur efisiensi manajer keuangan di dalam mengelola keuangannya.
6.

Persediaan barang dalam proses dan barang jadi berisi kumpulan biaya-biaya, seperti biaya pemakaian bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Dalam perusahaan industri perhitungan biaya pembuatan persediaan ini, biasanya dengan menggunakan skedul laporan tersendiri.


Metode Penilaian Persediaan

1.

Dalam akuntansi persediaan dikenal beberapa metode penilaian, antara lain metode MPKP, MTKP, nilai rupiah MTKP, metode rata-rata, persediaan besi, dan harga perolehan standar. Sebetulnya selain metode-metode di atas terdapat juga metode penilaian yang lain, yang didasarkan pada harga taksiran. Metode harga taksiran ini akan dibahas dalam Modul 7.
2.

Penggunaan metode MTKP akan mengakibatkan laba bersih yang lebih rendah, tetapi akan menaikkan saldo akhir kas. Dalam contoh ini dianggap harga-harga naik, namun apabila harga cenderung menurun akibatnya akan menjadi sebaliknya.
3.

Dalam keadaan harga cenderung meningkat metode MTKP akan menghasilkan nilai persediaan yang lebih rendah, sedangkan metode MPKP akan menghasilkan nilai persediaan yang mendekati harga yang berlaku. Nilai persediaan yang dihasilkan metode rata-rata akan berada di antara hasil yang dihitung dengan metode MTKP dan MPKP.
4.

Untuk mengatasi kelemahan yang ada pada metode MTKP dikembangkan metode Nilai-rupiah MTKP. Metode ini digunakan untuk mengatasi pengaruh yang timbul karena adanya kenaikan jumlah unit persediaan lain yang sejenis yang jumlahnya cukup berarti.
5.

Metode penilaian yang lain adalah metode persediaan besi dan harga perolehan standar. Dalam metode persediaan besi ditetapkan lebih persediaan yang harus ada dalam perusahaan, baik dalam unitnya maupun harga per unitnya. Selisih antara persediaan besi dengan persediaan yang ada dinilai sebesar harga perolehannya dan digunakan untuk menambah atau mengurangi jumlah persediaan besinya dalam metode harga biaya standar, persediaan dinilai sebesar harga perolehan standar yang telah ditetapkan di muka. Namun, apabila selisih antara harga standar dengan harga sesungguhnya cukup berarti maka persediaan harus dinilai atas dasar harga sesungguhnya

http://massofa.wordpress.com/2008/02/11/kas-piutang-persediaan-utang-investasi-saham-dan-obligasi/

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Piutang Usaha & Piutang Usaha Sebagai Sumber Kas

Piutang Usaha

1.

Piutang dan utang harus diklasifikasikan dalam kelompok lancar dan tidak lancar. Piutang usaha, piutang wesel, piutang bunga, dan sebagainya yang diperkirakan dapat diterima pembayarannya dalam tempo satu tahun atau kurang dihitung sejak tanggal neraca harus disajikan sebagai elemen aktiva lancar. Utang usaha, utang wesel, utang bunga, utang gaji, dan sebagainya yang harus dibayar dalam waktu satu tahun atau kurang harus disajikan dalam neraca sebagai elemen utang lancar.
2.

Piutang dalam neraca dilaporkan sebesar nilai realisasinya atau sejumlah yang diharapkan dapat ditagih. Selisihnya disajikan dalam pos cadangan kerugian piutang. Akuntansi untuk kerugian piutang bisa menerapkan metode langsung dan metode cadangan. Dalam metode langsung kerugian piutang diakui pada saat piutang betul-betul diketahui tidak dapat ditagih. Pada saat tersebut perusahaan akan membuat jurnal dengan mendebet rekening Biaya Kerugian Piutang dan mengredit rekening Piutang Usaha. Dalam metode cadangan kerugian piutang ditaksir setiap akhir periode melalui jurnal penyesuaian debet rekening Biaya Kerugian Piutang dan kredit rekening Cadangan Kerugian Piutang. Biaya kerugian piutang tidak berbeda dengan biaya-biaya lain dan akan disajikan dalam laporan rugi-laba, sedangkan rekening cadangan kerugian piutang akan disajikan dalam neraca sebagai lawan rekening piutang usaha.
3.

Di dalam menaksir biaya kerugian piutang (cadangan kerugian piutang) perusahaan dapat menggunakan dua pendekatan, yaitu pendekatan rugi-laba dan pendekatan neraca. Pendekatan rugi-laba digunakan untuk menaksir besarnya kerugian piutang. Dan untuk penghitungan digunakan persentase tertentu dari penjualan (yang paling tepat adalah penjualan kredit neto) selama periode tertentu. Sedangkan pendekatan neraca dipakai untuk menaksir jumlah cadangan kerugian piutang dengan cara menganalisis piutang yang diragukan pengumpulannya. Cara yang paling umum adalah dengan menggunakan daftar umur piutang.
4.

Utang dan piutang usaha yang terjadi antara perusahaan yang sama harus disajikan secara tersendiri, tidak boleh disajikan jumlah netonya saja. Untuk piutang yang bersaldo kredit dalam neraca harus dilaporkan sebagai utang dan untuk utang yang bersaldo debet harus disajikan sebagai elemen piutang.


Piutang Usaha Sebagai Sumber Kas

1.

Selain dengan cara penagihan piutang usaha juga dapat digunakan sebagai sumber kas (pembelanjaan), dengan cara menjadikan sebagai jaminan (pledging), asinyasi (assignment), dan menjualnya (factoring). Apabila piutang usaha dijadikan jaminan maka tidak menimbulkan masalah akuntansi khusus. Piutang usaha yang dijaminkan tidak perlu disendirikan, hanya saja dalam penyajiannya pada neraca harus diungkapkan.
2.

Dalam hal terjadi asinyasi piutang usaha maka piutang usaha yang diasinyasikan harus disendirikan, dan pinjaman dari lembaga keuangan dicatat sebagai utang wesel. Asinyasi biasanya pula dilakukan atas dasar non-notification, artinya si debitur perusahaan (yang utangnya diasinyasikan) tidak diberitahu tentang adanya asinyasi tersebut. Asinyasi dapat pula dilakukan atas dasar notification, yang berarti pelanggan atau debitur diberi tahu tentang adanya assinyasi ini dan diperintahkan untuk membayar utangnya langsung kepada lembaga keuangan. Dalam asinyasi, jumlah yang dipinjam perusahaan lebih kecil daripada jumlah piutang yang diasinyasikan. Akan tetapi, pengumpulan piutang melebihi jumlah pinjaman kelebihannya tetap menjadi hak assignor. Sebaliknya bila hasil penagihan lebih kecil daripada jumlah pinjaman, assignor tetap bertanggung jawab terhadap pelunasan jumlah pinjamannya kepada assignee.
3.

Penjualan piutang usaha (factoring) merupakan hal yang baru di negara kita. Akan tetapi, factoring ini sudah dikenal di dunia usaha Indonesia, terutama di kota-kota besar. Dalam factoring risiko kredit dan penagihan dilimpahkan kepada pembeli piutang usaha (factor) sehingga perusahaan tidak bertanggung jawab lagi terhadap adanya kerugian piutang dan biaya penagihan. Untuk melindungi factor terhadap kemungkinan adanya retur dan keringanan penjualan, factor dapat menahan sebagian dari harga beli piutang sampai dengan selesainya perjanjian factoring.


http://massofa.wordpress.com/2008/02/11/kas-piutang-persediaan-utang-investasi-saham-dan-obligasi/

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Piutang Wesel

Piutang Wesel

1.

Wesel tagih dicatat sebesar nilai tunainya, yaitu jumlah uang yang diterima oleh si peminjam uang. Masalah penilaian akan timbul bila si debitur tidak menerima uang, tetapi menerima aktiva tetap, barang atau jasa dari jasa dari si kreditor.
2.

Transaksi wesel antara 2 belah pihak yang bebas selalu akan menyangkut bunga. Dalam wesel berbunga nilai tunai wesel akan sama dengan nilai nominal wesel, sedangkan pada wesel tanpa bunga nilai nominal sudah implisit (tersirat) di dalamnya bunga wesel. Oleh sebab itu, pada wesel tanpa bunga nilai tunainya harus dihitung dulu sebelum dicatat dalam pembukuan. Tetapi apabila wesel tersebut menyangkut periode satu tahun atau kurang maka wesel tersebut dapat dicatat sebesar nilai nominalnya.
3.

Dalam pertukaran aktiva tetap, barang atau jasa dengan wesel maka harus ditentukan nilai tunai dari wesel tersebut. Nilai tunai dari wesel tersebut adalah harga kontan dari aktiva tetap, barang atau jasa yang dipertukarkan. Perbedaan antara nilai tunai dengan jumlah yang akan diterima pada saat wesel jatuh tempo dibebankan sebagai bunga.

http://massofa.wordpress.com/2008/02/11/kas-piutang-persediaan-utang-investasi-saham-dan-obligasi/

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Klasifikasi Piutang dan Piutang Wesel

Klasifikasi Piutang dan Piutang Wesel

1.

Piutang menurut sumber terjadinya dapat dibedakan menjadi piutang usaha dan piutang nonusaha. Piutang usaha timbul karena adanya penyerahan barang atau jasa dalam rangka menjalankan kegiatan usaha normal perusahaan. Sedangkan piutang di luar piutang usaha dikelompokkan sebagai piutang lain-lain atau piutang nonusaha.
2.

Piutang usaha yang didukung dengan promes (surat kesanggupan membayar) dikelompokkan sebagai wesel tagih (piutang wesel). Piutang wesel, piutang usaha, dan piutang lain-lain harus disajikan secara terpisah dengan identifikasi yang jelas.
3.

Surat wesel biasanya berisi informasi tentang pihak yang akan menerima pembayaran, pembuat surat wesel, tanggal dan jatuh tempo wesel, jumlah nominal, dan bunga wesel (kalau ada). Bunga wesel dinyatakan dalam angka persentase yang menunjukkan tingkat bunga dalam satu tahun.
4.

Bila perusahaan memerlukan dana (uang) segera perusahaan dapat mendiskontokan piutang weselnya ke lembaga-lembaga keuangan. Pendiskontoan ini tidak sama dengan penjualan, sebab perusahaan masih bertanggung jawab terhadap pelunasan wesel yang didiskontokan tersebut. Artinya, apabila lembaga keuangan tidak berhasil menagih surat wesel yang didiskontokan maka perusahaan berkewajiban melunasinya. Selisih antara nilai wesel saat jatuh tempo dengan hasil pendiskontoan akan dicatat perusahaan sebagai biaya bunga atau pendapatan bunga. Piutang wesel yang didiskontokan dalam neraca harus diungkapkan dan diklasifikasikan sebagai utang bersyarat.
5.

Piutang wesel yang telah kedaluwarsa harus diklasifikasikan menjadi piutang usaha sebesar nominalnya ditambah bunganya. Kecuali kalau dipastikan piutang wesel yang kedaluwarsa tersebut akan segera dilunasi oleh debitur.

http://massofa.wordpress.com/2008/02/11/kas-piutang-persediaan-utang-investasi-saham-dan-obligasi/

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

KAS II

1.

Kas yang meliputi uang tunai, simpanan di bank yang setiap saat dapat diambil (giro) dan kertas berharga lainnya yang dapat diuangkan pada bank atau lembaga keuangan lain sebesar nilai nominalnya, harus diawasi dengan baik. Salah satu cara pengawasan agar likuiditas perusahaan terjamin maka harus disusun anggaran kas. Untuk menyusun anggaran maka diperlukan kemampuan memperkirakan penerimaan dan pengeluaran kas di masa yang akan datang. Pengeluaran kas sebaiknya digunakan check, sedangkan untuk pengeluaran yang berjumlah relatif kecil sebaiknya disediakan dana tertentu yang dinamakan “Dana Kas Kecil” Ada dua cara pencatatan kas kecil yaitu sistem dana tetap dan sistem dana berfluktuasi. Perbedaan pokok dari kedua sistem tersebut, yaitu pada sistem dana tetap, pengeluaran dari dana kas kecil tidak perlu di jurnal, seperti pada sistem dana berfluktuasi.

2.

Untuk mengadakan pengawasan kas di bank maka setiap akhir bulan dibuat “rekonsiliasi bank” untuk menentukan sebab-sebab terjadinya perbedaan saldo kas menurut catatan perusahaan dengan saldo kas menurut laporan bank. Ada beberapa bentuk rekonsiliasi bank, yaitu berikut ini.

1.

Rekonsiliasi saldo menurut catatan perusahaan dengan saldo menurut laporan bank untuk mendapatkan saldo yang benar atau rekonsiliasi untuk menentukan saldo yang benar. Hasil akhir dari rekonsiliasi ini, yaitu saldo menurut perusahaan dengan saldo menurut bank akan sama. Rekonsiliasi bentuk ini sering disebut rekonsiliasi dua kolom.

2.

Rekonsiliasi dan identifikasi berbagai penyebab terjadinya perbedaan antara saldo menurut perusahaan dengan saldo menurut laporan bank. Menurut bentuk ini maka saldo menurut catatan perusahaan dianggap yang benar sehingga bertitik tolak dari saldo menurut laporan bank menuju saldo menurut catatan perusahaan.

3.

Kadang-kadang rekonsiliasi diperluas penggunaannya, yaitu untuk menguji kebenaran penerimaan dan pengeluaran kas, yaitu mencocokkan kesamaan jumlah penerimaan, pengeluaran maupun saldonya menurut catatan perusahaan dengan menurut laporan bank. Dalam rekonsiliasi ini terdapat dua bentuk rekonsiliasi, yaitu berikut ini.

1.

Bentuk rekonsiliasi yang bertitik tolak dari saldo menurut laporan bank menuju saldo menurut catatan perusahaan. Dengan kata lain, rekonsiliasi ini menganggap bahwa saldo menurut bentuk ini sering dinamakan rekonsiliasi 4 kolom.

2.

Bentuk rekonsiliasi yang bertitik tolak dari masing-masing saldo awal, penerimaan, pengeluaran, dan saldo akhir menuju kepada saldo yang benar. Rekonsiliasi bentuk ini sering dinamakan rekonsiliasi delapan kolom.

http://massofa.wordpress.com/2008/02/11/kas-piutang-persediaan-utang-investasi-saham-dan-obligasi/

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Akunting Pabrik

Terdapat perbedaan dalam proses penyusunan worksheet untuk perusahaan industri pabrik, jika dibandingkan dengan worksheet suatu perusahaan perdagangan.

Tingkat akunting bagian yang dapat digunakan untuk analisis dari operasi-operasi oleh tiap bagian dapat disudahi dengan penetapan laba bruto dari penjualan-penjualan atau dapat juga diperluas sampai pada penetapan pendapatan netto.

Metode akunting khusus untuk cabang perusahaan apabila digunakan sistem sentralisasi, maka cabang perusahaan hanya menyelenggarakan catatan-catatan dasar dari transaksi-transaksinya yang selanjutnya mengirim semua tembusan dokumen ke kantor pusat untuk dicatat ke dalam buku jurnal. Jadi cabang tidak menyusun buku untuk buku-buku jurnal maupun buku besar.

Selain kalau digunakan sistem desentralisasi, tiap cabang menyelenggarakan sistem akuntingnya sendiri dengan buku jurnal dan buku-buku besarnya sendiri pula.

Perbedaan pandangan terhadap bahan mentah dengan barang jadi yang ditentukan oleh produsen tingkat tertentu menyebabkan accounting untuk perusahaan industri pabrik berbeda dengan accounting perusahaan perdagangan. Perbedaan yang lain, antara lain dalam hal menentukan Cost of Good Sold, dimana Cost of Good Manufactured mengganti purchases (dalam pemisahan perdagangan).

Letak perbedaan Cost of Good Manufactured dengan Manufacturing Cost adalah cost of goods manufactured merupakan harga pokok barang-barang jadi yang diproduksi selama periode bersangkutan, sedangkan manufacturing cost adalah seluruh biaya-biaya yang berhubungan dengan pembuatan barang-barang, baik barang jadi maupun barang setengah jadi.

Proses Worksheet:

1.

Selama items yang diperlukan untuk menentukan Cost of Goods Manufacturing dimasukkan/dipindahkan ke dalam manufacturing statement. Selisih antara jumlah debit dan kredit pada manufacturing statement dipindahkan ke income statement pada sisi debit.
2.

Setelah adjustment dilakukan maka angka-angka adjustment trial balance ditambah dengan angka adjustment dipindahkan ke manufacturing statement, income statement pada sisi debit.
3.

Yang dimasukkan ke manufactured statement adalah semua perkiraan cost/expense di luar proses pembuatan barang dimasukkan ke income statement yang merupakan selisih antara debit dan kredit dari manufacturing statement. Semua inventory dimasukkan ke manufacturing statement kecuali perkiraan finished goods inventory

http://massofa.wordpress.com/2008/02/11/akuntansi-dasar/

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Akuntansi Pembelian

Pada prinsipnya accounting untuk pembelian adalah sejalan dengan accounting untuk penjualkan, hanya dilihat dari pihak yang berlawanan.

1.

Accounts receivable akan tersangkut apabila terjadi penjualan kredit (Dr) dan penerimaan hasil penjualan tersebut dikemudian hari.
2.

Cash account akan tersangkut apabila terjadi penjualan tunai atau penerimaan hasil penjualan kredit.
3.

Sales account akan tersangkut baik kalau terjadi penjualan kredit maupun penjualan tunai.
4.

Sales returns & allowances account akan tersangkut apabila ada barang-barang yang dikembalikan karena rusak atau apabila kerusakan-kerusakan sedemikian rupa sehingga pembeli diberi potongan harga.
5.

Sales discount account akan tersangkut apabila perusahaan memberikan potongan harga karena pembeli membayar lebih cepat daripada waktu yang sudah ditentukan .
6.

Trade discount tidak pernah dibukukan ke dalam sales discounts account.
7.

Cash discount dicatat dalam sales discounts account.

Proses accounting penjualan dapat digambarkan di dalam ikhtisar sebagai berikut:

1.

Proses accounting untuk pembelian
2.

Perbandingan Accounting
http://massofa.wordpress.com/2008/02/11/akuntansi-dasar/

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Current Liabilities (Utang Lancar) & Utang Jangka Panjang (Long Term Debt)

Current Liabilities (Utang Lancar)

Di dalam akuntansi yang dimaksud dengan utang adalah jumlah uang yang dinyatakan atas kewajiban-kewajiban perusahaan untuk menyerahkan barang-barang atau jasa kepada pihak lain di masa yang akan datang. Kewajiban-kewajiban mana timbul sebagai akibat dari transaksi-transaksi yang telah terjadi sebelumnya. Sedang yang dimaksud dengan utang lancar (current liabilitas) ialah semua utang-utang atau kewajiban-kewajiban perusahaan kepada pihak lain kecuali pemilik perusahaan, yang harus dipenuhi atau dilunasi dalam jangka pendek (kurang dari satu tahun).

Utang Jangka Panjang (Long Term Debt)

Utang jangka panjang adalah meliputi semua utang atau kewajiban keuangan yang jatuh temponya lebih dari satu periode akuntansi terhitung sejak tanggal laporan keuangan (neraca). Sehingga utang jangka panjang berbeda dengan utang jangka pendek atau lancar, yang jangka waktu pelunasannya tidak lebih dari satu periode akuntansi. Utang timbul atau berasal dari transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian yang melibatkan pihak lain atau ketentuan-ketentuan dan persyaratan-persyaratan yang tidak dapat ditetapkan secara sepihak baik oleh pemilik maupun manajemen saja.

Pada dasarnya utang dipengaruhi oleh unsur ketidakpastian. Sehinga jika dilihat dari segi derajat unsur ketidakpastian yang terkandung di dalamnya itu, maka current liabilitas dapat digolongkan menjadi dua yaitu 1) utang yang jumlahnya dapat ditentukan secara pasti dan 2) utang yang jumlahnya ditaksir.

Yang termasuk utang yang jumlahnya dapat ditentukan pasti adalah meliputi semua kewajiban-kewajiban untuk membayar yang jumlah dan tanggal jatuh tempo sudah pasti. Adapun jenis utang yang termasuk golongan utang ini antara lain adalah: account payable (utang dagang), notes payable (wesel bayar), accrued payable (biaya yang masih harus dibayar), utang funds, deferred revenue (utang pendapatan), dividend payable (utang dividen).

Pada dasarnya ada beberapa jenis utang yang jumlahnya secara pasti tidak dapat ditentukan, walaupun peristiwa-peristiwa atau transaksi-transaksi yang menyebabkan timbulnya kewajiban untuk menyerahkan kewajiban aktiva atau jasa kepada pihak lain sudah berlangsung, oleh karena itu untuk menentukan jumlah utang dilakukan penaksiran, dan yang termasuk jenis utang ini antara lain ialah: utang garansi atas produk yang dijual dan utang hadiah yang ditawarkan kepada konsumen

Setelah satu bentuk utang jangka panjang yang sangat sederhana di dalam akuntansinya adalah utang wesel (wesel bayar) jangka panjang atau long term notes dengan satu tanggal jatuh tempo. Bentuk lain dari utang jangka panjang adalah bond payable (utang obligasi) yaitu suatu janji tertulis untuk membayar sejumlah uang tertentu dikemudian hari dan bunga tertentu secara periode selama jangka waktu yang tertentu pula.

Dengan kata lain obligasi merupakan surat pengakuan utang yang disertai oleh kepastian mengenai tanggal pembayaran bunganya. Di samping itu surat utang obligasi merupakan salah satu sarana bagi perusahaan di dalam mendapatkan sumber dananya, apabila perusahaan tidak menghendaki untuk mengeluarkan saham baru beserta konsekuensinya.

http://massofa.wordpress.com/2008/02/11/akuntansi-dasar/

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Plant and Equipment Depreciation Revaluasi (Penilaian Kembali)

Plant and Equipment

Plant dan equipment merupakan tangible fixed assets (aktiva tetap berwujud) yang bersifat permanen. Disebut relatif permanent karena digunakan untuk jangka waktu yang lama yaitu lebih dari satu periode akuntansi. Aktiva tetap berwujud merupakan salah satu bentuk yang dimiliki perusahaan dan tampak pada neraca perusahaan. Oleh karena itu segala sesuatu yang menyangkut perubahan nilai dari aktiva tersebut harus dicatat. Misalnya berkurangnya nilai mesin-mesin produksi karena telah digunakan, harus diperhitungkan sebagai biaya penyusutan. Demikian pula segala biaya yang ditimbulkan untuk memperoleh aktiva tetap, hingga siap digunakan dalam kegiatan perusahaan, harus diperhitungkan sebagai harta perolehan.

Depreciation

Depresiasi/penyusutan adalah penggantian nilai prestasi yang hilang dari plant dan equipment yang mengakibatkan berkurangnya nilai assets tersebut. Istilah depresiasi ini dipergunakan untuk menggambarkan biaya dari tangible assets, seperti misalnya mesin-mesin untuk proses produksi dan gedung. Dengan kata lain depresiasi dibebankan pada assets yang tangible (berwujud), tahan lama, dipergunakan dalam operasi perusahaan dan dimiliki tidak untuk dijual.

Revaluasi (Penilaian Kembali)

Dilihat dari segi akuntansinya, tujuan yang harus dicapai dalam melakukan penilaian kembali (revaluasi) terhadap plant dan equipment yang dimiliki oleh perusahaan ialah agar laba-rugi periodik yang telah ditentukan melalui proses mempertemukan antara pendapatan yang diperoleh dengan biaya-biaya yang dikeluarkan dapat menggambarkan secara layak tentang hasil usaha perusahaan.

Asset tersebut perlu disusutkan, agar pada saat assets dinyatakan secara ekonomis sudah tidak menguntungkan lagi, perusahaan dapat membeli assets yang baru.

Yang perlu diperhatikan oleh setiap perusahaan adalah umur ekonomis dari suatu assets misalnya mesin-mesin untuk proses produksi. Walaupun mesin ini dikatakan tahan lama, tetapi tetap mempunyai umur ekonomis tertentu. Pada saat mesin tersebut biayanya melebihi/tidak seimbang dengan hasil produksinya, maka pada saat itulah mesin tersebut harus diganti dengan mesin yang baru.

Cara-cara penyusutan dapat diatur menurut kebijaksanaan perusahaan dengan memperhatikan peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Metode yang akan digunakan hendaknya yang dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan yang bersangkutan. Metode accelerated depreciation akan memberikan manfaat dengan adanya working capital yang lebih besar pada tahun-tahun pertama dibandingkan dengan jika digunakan straight line method atau units of production method.

Penilaian kembali yang dilakukan terhadap plant dan equipment yang bisa berakibat kenaikan nilai (appraisal) dari plant dan equipment yang bersangkutan, maka selanjutnya kenaikan nilai tersebut dibukukan sebagai modal penilaian kembali.

Sedang untuk penilaian kembali yang dilakukan terhadap plant dan equipment yang berakibat penurunan nilai (devaluasi) dari plant dan equipment yang bersangkutan, maka besarnya nilai penurunan rekening-rekening pembukuan untuk plant dan equipment yang bersangkutan.

http://massofa.wordpress.com/2008/02/11/akuntansi-dasar/

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Berbagai Cara Penilaian Invetory

Ada beberapa cara atau metode yang dapat digunakan untuk penilaian inventory : metode first in first out, metode last in first out, metode weighted average, metode At. Retail dan metode moving average.

Perpetual inventory system dipergunakan apabila macam barang yang dijual tidak banyak; dalam hal sebaliknya dipergunakan periodic inventory system.

Inventarisasi umumnya dilakukan pada waktu penutupan tahun buku dengan mengentikan operasi perusahaan. Walaupun demikian inventarisasi tanpa menghentikan aktivitas perusahaan dapat juga dilakukan.

Penilaian inventory untuk perusahaan berbeda dengan penilaian inventory untuk perusahaan dagang, khususnya yang menyangkut perhitungan equivalent unit. Equivalent unit adalah jumlah unit yang seharusnya dapat di produsir baik pada awal maupun akhir periode pembukuan. Perhitungan equivalent unit berlaku bagi barang-barang yang belum selesai menjadi barang jadi yang siap untuk dijual. Barang-barang tersebut disebut barang setengah jadi. Penilaian inventory pada perusahaan industri menyangkut perhitungan biaya yang telah digunakan barang-barang setengah jadi. Jumlah unit equivalent terdiri dari :

1.

Jumlah unit yang diselesaikan pada awal periode
2.

Jumlah unit yang diselesaikan pada akhir periode
3.

Jumlah unit yang dihasilkan selama periode pembukuan dan sudah dalam bentuk barang jadi.

Penilian persediaan dapat dilakukan dengan cara specifik identification method, average cost, fifo dan lifo. Kemudian dilanjutkan dengan memilih antara penilaian berdasarkan “cost” atau “harga terendah antara cost dan market”.

http://massofa.wordpress.com/2008/02/11/akuntansi-dasar/

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Account Receivables Bad Debt Notes Receivables

Account Receivables

Dalam Kegiatan Belajar 1 ini Anda sudah mengenal apa yang dimaksud dengan account receivables dan apa yang termasuk dalam account receivables. Sumber utama terjadinya account receivables adalah adanya keadaan penjualan berdasarkan kredit, sehingga penagihan dilakukan beberapa waktu setelah penjualan itu.

Bad Debt

Setelah kita menginjak pada Kegiatan Belajar kedua ini, maka Anda akan bertambah kaya pengetahuan mengenai pengertian-pengertian yang sangat erat sekali hubungannya dengan account receivable, karena dalam proses Kegiatan Belajar 2 ini Anda telah mendapatkan pengetahuan mengenai: bad debt, bad debt recovered, allowance for bad debt dan hal-hal yang berkaitan dengannya.

Notes Receivables

Notes Receivable dapat diperjualbelikan dan berpindah-pindah dengan pemiliknya sebelum tiba saat debitur harus melunasinya. Pemilik yang memiliki notes paling akhir yang nantinya berhak memintakan pembayaran kepada debitur setelah sampai pada waktu dijanjikan (hari jatuh tempo).

Pengetahuan kita mengenai account receivables tidak hanya sekedar mengetahui apa artinya, tetapi juga dapat mengerti apa yang dapat dicatat di dalam account receivables itu sendiri, sebab tidak semua penjualan secara kredit dapat dimasukkan ke dalam account receivables. Sedangkan yang dimasukkan ke dalam account receivables adalah tagihan-tagihan yang ada jaminannya dapat direalisir akan dimasukkan ke dalam pembukuan pada perkiraan yang lain/yang berbeda yang akan saya kemukakan pada kegiatan belajar selanjutnya.

Dari contoh-contoh yang telah diberikan pada Kegiatan Belajar 1 cukup jelaslah kiranya bagaimana mekanisme pembukuan dari suatu transaksi yang berkaitan dengan account receivables. Di samping itu juga mengenai bagaimana caranya menutup suatu account receivables pada akhir tutup pembukuan serta bagaimana pemunculannya pada suatu neraca untuk tahun berikutnya.

Dengan belajar contoh-contoh yang telah diberikan sebagai pelengkap di dalam saya memberikan gambaran kepada Anda begaimana mekanisme pembukuannya terhadap transaksi-transaksi yang terjadi dalam kaitannya dengan Kegiatan Belajar 2 ini.

Akan tetapi sering terjadi bahwa debitur tidak bersedia membayar kepada pemilik yang terakhir ini. Apablia terjadi hal yang demikian, maka yang harus bertanggung jawab adalah kreditur yang paling awal yaitu yang melakukan perjanjian notes tersebut dengan debitur. Kredit yang pertama inilah yang harus melunasi piutang itu kepada kreditur terakhir, baru kemudian ia nantinya akan ganti menagih kepada debitur yang bersangkutan.

Dengan demikian, walaupun kreditur paling awal sudah menjual “notes”-nya, akan tetapi tanggung jawab masih harus dipikul, apabila debitur tidak bersedia membayar kepada pemilik notes yang terakhir.

http://massofa.wordpress.com/2008/02/11/akuntansi-dasar/

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Rekonsiliasi Bank

Banyak perusahaan yang memanfaatkan jasa bank untuk penerima atau penyimpan semua penerimaan dan mengurus atau melaksanakan pembayaran perusahaan dalam hal ini adalah penggunaan cek. Seringkali sisa kas di bank antara catatan perusahaan dan catatan bank berbeda. Hal ini terjadi karena:

Karena sifat-sifat atau kreativitasnya, kas merupakan unsur aktiva yang paling mudah diselewengkan. Karena itu pulalah pengawasan terhadap kas amat penting. Ada beberapa macam cara yang dapat digunakan dalam pengawasan kas yaitu pemisahan antara fungsi penyimpanan dan pengawasan kas, penyimpanan uang kas di bank, voucher system dan pemeriksaan kas secara tiba-tiba. Dengan cara-cara tersebut maka penyelewengan penyalahgunaan kas dapat dikurangi atau mungkin dihindari.

Banyak perusahaan yang telah memanfaatkan jasa bank untuk lalu lintas uangnya. Pengeluaran uang kas melalui bank demikian juga sering kas yang sudah diterima perusahaan disimpan di bank. Untuk melakukan pembayaran-pembayaran yang relatif kecil dan bila dilakukan dengan cek bank hanya akan menimbulkan kesulitan. Hal ini tidak melancarkan pembayarannya, mungkin perusahaan mengambil kebijaksanaan untuk membentuk dana khusus dengan jumlah yang relatif kecil. Dana inilah yang disebut dengan kas kecil (petty cash). Ada 2 (dua) metode pembukuan petty cash yaitu metode imprest dan metode fluktuasi.

1.

Penundaan pembukuan oleh salah satu pihak
2.

Adanya kesalahan dalam pembukuan transaksi oleh satu pihak.

Untuk itu dibuat satu daftar untuk mencocokkan kedua saldo tadi. Daftar itu disebut daftar rekonsiliasi bank atau laporan rekosiliasi bank (bank reconsiliation statement).

Penyebab timbulnya perbedaan tadi dapat digolongkan menjadi:

1.

Elemen-elemen yang oleh perusahaan sudah dicatat sebagai penerimaan uang tetapi
2.

Elemen-elemen yang sudah dicatat sebagai penawaran oleh bank tetapi belum dicatat
3.

Elemen-elemen yang sudah dicatat sebagai pengeluaran oleh perusahaan.
4.

Elemen-elemen yang sudah dicatat oleh bank sebagai pengeluaran tetapi belum


http://massofa.wordpress.com/2008/02/11/akuntansi-dasar/

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

KAS

Kas merupakan pos yang paling aktif di dalam laporan keuangan dan sebagian besar transaksi dalam suatu perusahaan berkaitan dengan kas. Unsur-unsur kas adalah semua mata uang baik kertas maupun logam, mata uang dalam negeri maupun luar negeri. Selain mata uang termasuk juga dalam golongan kas beberapa surat-surat berharga yang mempunyai sifat-sifat seperti mata uang. Sumber kas suatu perusahaan dapat berasal dari penjualan baik kontan maupun secara kredit, pinjaman maupun bantuan secara cuma-cuma.

http://massofa.wordpress.com/2008/02/11/akuntansi-dasar/

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Siklus Akuntansi

Setelah proses pencatatan maka langkah selanjutnya dalam penyelesaian pekerjaan siklus akuntansi yang nantinya menghasilkan laporan keuangan meliputi langkah-langkah sebagai berikut:

Buku besar merupakan himpunan dari seluruh perkiraan atau rekening yang ditimbulkan oleh transaksi-transaksi yang timbul dalam perusahaan. Data dalam buku besar bisa dilakukan koreksi silang dengan jurnal selain hal tersebut data dari himpunan perkiraan buku besar merupakan sumber informasi yang paling pokok untuk mengetahui perkiraan-perkiraan riil maupun nominal yang ditimbulkan maupun selama satu periode. Saldo-saldo perkiraan buku besar tersebut merupakan bahan penyusunan neraca saldo atau Trial Balance.

1.

Menyusun Neraca Saldo, yaitu mengikhtisarikan saldo debit atau kredit rekening-
2.

menyusun data-data untuk adjusting, yaitu mengumpulkan dan memper-
3.

Neraca Lajur, yaitu melakukan penyesuaian data-data dalam neraca saldo dengan
4.

Menyusun Laporan Keuangan, yaitu melalui data-data yang terdapat di dalam
5.

Menyediakan dan menutup rekening-rekening, yaitu mencatat pos-pos
6.

Menyesuaikan kembali Neraca Saldo setelah penutupan, yaitu. untuk mengecek
7.

Menyesuaikan kembali rekening-rekening, yaitu membuat jurnal penyesuaian

http://massofa.wordpress.com/2008/02/11/akuntansi-dasar/

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Pengertian Definisi dan Persamaan Akuntansi dan Laporan Keuangan

Akuntansi Dasar

Akuntansi merupakan bentuk penyajian informasi yang berasal dari transaksi dan hasilnya (output) adalah laporan keuangan. Ditilik dari manfaat akuntansi ada dua kepentingan yaitu kepentingan internal dan kepentingan eksternal.

Laporan Keuangan

Neraca merupakan salah satu hasil proses akuntansi yang menunjukkan posisi dari komposisi kekayaan, kewajiban serta modal perusahaan.

Pengertian akuntansi meliputi pengertian yang mencakup proses akuntansi yang tidak dapat dilakukan tanpa keruntutan proses. Produk akuntansi berupa laporan keuangan meliputi dua laporan yaitu neraca/balance sheet dan laporan rugi-laba atau loss and income statement. Dari kedua laporan tersebut dapat disusun laporan perubahan modal secara periodik.

Untuk balance sheet menginformasikan hal-hal yang berkaitan dengan perkiraan riil antara lain asset yang terdiri dari current assets, fixed assets, dan liabilities serta capital.

Sedangkan laporan rugi-laba disusun secara periodik yang menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan pendapatan, harga pokok penjualan, biaya pemasaran, biaya umum dan pendapatan bersih.

Neraca atau balance sheet merupakan laporan keuangan yang dibuat secara berkala dan menunjukkan posisi keuangan yaitu keadaaan harta, utang dan modal pada suatu periodik.

Judul neraca menyebutkan nama perusahaan, perkataan neraca, dan tanggal neraca.

Dua bentuk neraca menunjukkan bagaimana modal akhir dihitung, yaitu dengan memperhatikan modal awal, tambahan modal, laba (rugi) bersih dan pengambilan untuk pribadi (prive).

Neraca secara garis besar terdiri dari pengembangan sistem pencatatan persamaan- akuntansi atau biasa disebut accounting equations. Berkembangnya sistem pencatatan ini jika kita kaitkan pada waktu mempelajari dasar-dasar akuntansi maka data trial balance yang berisi data-data perkiraan riil merupakan bahan dasar disusunnya neraca.

Tingkat pemahaman selanjutnya yang harus dikembangkan dan didalami adalah pemahaman tentang latar belakang masing-masing komponen dan unsur neraca termasuk dalam atau bernaung pada heading yang sama.

Penempatan komponen dan unsur-unsur yang sama yang tidak tepat akan berakibat fatal. Kefatalan itu antara lain: neraca tidak menjadi informatif, susunan yang dihasilkan tidak dapat mencapai tujuan yang diinginkan sesuai dengan prinsip-prinsip penulisan neraca, pihak-pihak yang berkepentingan tidak dapat memanfaafkan pendalaman pada neraca. Begitu pula pemahaman pada bagian modul berikutnya yaitu modul 2 tentang materi pokok laporan keuangan income statement.

Menempatkan secara tepat unsur-unsur neraca pada headings yang tepat berarti melaksanakan prinsip-prinsip penulisan laporan keuangan neraca. Hasil yang didapat bahwa neraca dapat digunakan sebagaimana mestinya. Penyusunan neraca yang benar akan dapat dimanfaatkan untuk bahan pengambilan keputusan pimpinan, pemegang saham.

http://massofa.wordpress.com/2008/02/11/akuntansi-dasar/

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Pengertian dan Penjelasan Dasar Akuntansi - Definisi, Arti, Fungsi dan Kegunaan - Belajar Ilmu Akutansi / Accounting

A. Pengertian dan Definisi Akuntansi

Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang yang menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan serta tujuan lainnya.

Akuntansi berasal dari kata asing accounting yang artinya bila diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia adalah menghitung atau mempertanggungjawabkan. Akuntansi digunakan di hampir seluruh kegiatan bisnis di seluruh dunia untuk mengambil keputusan sehingga disebut sebagai bahasa bisnis.

B. Fungsi Akuntansi

Fungsi utama akuntansi adalah sebagai informasi keuangan suatu organisasi. Dari laporan akuntansi kita bisa melihat posisi keuangan sutu organisasi beserta perubahan yang terjadi di dalamnya. Akuntansi dibuat secara kualitatif dengan satuan ukuran uang. Informasi mengenai keuangan sangat dibutuhkan khususnya oleh pihak manajer / manajemen untuk membantu membuat keputusan suatu organisasi.

C. Laporan Dasar Akuntansi

Pada dasarnya proses akuntansi akan membuat output laporan rugi laba, laporan perubahan modal, dan laporan neraca pada suatu perusahaan atau organisasi lainnya. Pada suatu laporan akuntansi harus mencantumkan nama perusahaan, nama laporan, dan tanggal penyusunan atau jangka waktu laporan tersebut untuk memudahkan orang lain memahaminya. Laporan dapat bersifat periodik dan ada juga yang bersifat suatu waktu tertentu saja.

http://organisasi.org/pengertian_dan_penjelasan_dasar_akuntansi_definisi_arti_fungsi_dan_kegunaan_belajar_ilmu_akutansi_accounting

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Akuntansi Biaya

Akuntansi biaya adalah suatu bidang akuntansi yang diperuntukkan bagi proses pelacakan, pencatatan, dan analisa terhadap biaya-biaya yang berhubungan dengan aktivitas suatu organisasi untuk menghasilkan barang atau jasa. Biaya didefinisikan sebagai waktu dan sumber daya yang dibutuhkan dan menurut konvensi diukur dengan satuan mata uang. Penggunaan kata beban adalah pada saat biaya sudah habis terpakai. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya menurut beberapa pakar:

1. Menurut Schaum

Pengertian dari Akuntansi biaya: adalah suatu prosedur untuk mencatat dan melaporkan hasil pengukuran dari biaya pembuatan barang atau jasa. Fungsi utama dari Akuntansi Biaya: Melakukan akumulasi biaya untuk penilaian persediaan dan penentuan pendapatan.

1. Menurut Carter dan Usry

Pengertian dari Akuntansi Biaya: Penghitungan biaya dengan tujuan untuk aktivitas perencanaan dan pengendalian, perbaikkan kualitas dan efisiensi, serta pembuatan keputusan yang bersifat rutin maupun strategis.

http://id.wikipedia.org/wiki/Akuntansi_biaya

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS