Pengertian Persediaan & Metode - Metode yang Digunakan

Pengertian Persediaan

1.

Persediaan adalah barang yang diperoleh perusahaan yang dimaksudkan untuk dijual kembali atau diolah lebih lanjut dalam rangka menjalankan kegiatan usaha normalnya. Persediaan dalam perusahaan pengolahan akan terdiri atas persediaan bahan baku dan bahan pembantu, persediaan barang dalam proses, dan persediaan barang jadi.
2.

Apabila selama perusahaan menyimpan persediaan terjadi inflasi maka perusahaan akan mendapatkan laba semu akibat kenaikan harga ini. Laba semu ini yang disebut dengan istilah holding gains merupakan laba yang tidak tersedia untuk dibagikan sebagai dividen. Manajemen dan pembaca laporan keuangan harus menyadari tentang adanya holding gains ini, agar tidak mengambil keputusan yang keliru.
3.

Persediaan merupakan elemen aktiva lancar yang penting, sebab sukses tidaknya perencanaan dan pengawasan persediaan akan berpengaruh besar terhadap keberhasilan suatu perusahaan. Elemen persediaan akan berpengaruh terhadap penentuan laba perusahaan, penentuan tingkat likuiditas perusahaan, dan kebenaran penyajian neraca.
4.

Akuntansi persediaan dapat dilakukan dengan dua cara, sistem berkala, dan sistem permanen. Dalam sistem berkala pembelian barang dagangan atau bahan baku akan dicatat dalam rekening Pembelian. Pada akhir periode akan dihitung jumlah barang atau bahan baku yang masih ada. Kemudian, melalui jurnal penyesuaian terhadap persediaan, barulah dapat ditentukan jumlah harga pokok penjualan atau jumlah pemakaian bahan baku.
5.

Dalam sistem permanen setiap pembelian barang atau bahan baku langsung dicatat dalam rekening Persediaan. Demikian juga pada saat penjualan atau pemakaian barang atau pemakaian baha baku, jumlah harga pokok barang yang dikeluarkan langsung dikredit pada rekening Persediaan, sedangkan debetnya dicatat dalam rekening Harga Pokok Penjualan atau Pemakaian Bahan Baku.


Penilaian Persediaan

1.

Persediaan tidak hanya menunjukkan jumlah persediaan yang berada di gudang perusahaan saja, tetapi meliputi juga barang-barang milik perusahaan yang masih ada dalam perjalanan yang dititipkan pada perusahaan lain (barang konsinyasi), dan barang-barang secara ekonomis masih di bawah penguasaan perusahaan.
2.

Kesalahan penyajian di dalam persediaan akan mengakibatkan kesalahan dalam laporan keuangan. Kegagalan antuk mencatat pembelian dan utang usaha, memang tidak akan berpengaruh terhadap laba perusahaan, tetapi akan berpengaruh terhadap rasio lancar perusahaan.
3.

Persediaan sebagaimana dengan aktiva lain akan dicatat sebesar harga perolehannya (cost) Hinga perolehan persediaan mencakup seluruh beban atau pengeluaran yang diperlukan untuk menempatkan persediaan atau memproses menjadi barang jadi yang siap untuk dijual. Dengan demikian, secara teoretis batas pengangkutan, biaya proses pembelian, biaya penyimpanan harus dialokasikan sebagai bagian dari harga perolehan persediaan.
4.

Beban periode tidak boleh dikapitalisasi dalam persediaan. Namun dalam kasus tertentu (discrete projects) beban bunga yang berkaitan dengan pembuatan kapal atau pembangunan real estate harus dikapitalisasi sebagai bagian dari aktiva yang bersangkutan.
5.

Potongan pembelian harus diperlakukan sebagai pengurang dari pembelian, tidak dicatat sebagai pendapatan lain-lain. Cara pencatatan pembelian dapat dilakukan dengan mencatat pembelian sebesar jumlah brutonya atau mencatatnya sejumlah netonya. Apabila menggunakan cara yang kedua, potongan pembelian yang tidak diambil akan dicatat dalam rekening Kerugian Potongan Pembelian yang akan disajikan dalam perhitungan laba rugi sebagai elemen biaya lain-lain. Jumlah ini dapat digunakan sebagai alat pengukur efisiensi manajer keuangan di dalam mengelola keuangannya.
6.

Persediaan barang dalam proses dan barang jadi berisi kumpulan biaya-biaya, seperti biaya pemakaian bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Dalam perusahaan industri perhitungan biaya pembuatan persediaan ini, biasanya dengan menggunakan skedul laporan tersendiri.


Metode Penilaian Persediaan

1.

Dalam akuntansi persediaan dikenal beberapa metode penilaian, antara lain metode MPKP, MTKP, nilai rupiah MTKP, metode rata-rata, persediaan besi, dan harga perolehan standar. Sebetulnya selain metode-metode di atas terdapat juga metode penilaian yang lain, yang didasarkan pada harga taksiran. Metode harga taksiran ini akan dibahas dalam Modul 7.
2.

Penggunaan metode MTKP akan mengakibatkan laba bersih yang lebih rendah, tetapi akan menaikkan saldo akhir kas. Dalam contoh ini dianggap harga-harga naik, namun apabila harga cenderung menurun akibatnya akan menjadi sebaliknya.
3.

Dalam keadaan harga cenderung meningkat metode MTKP akan menghasilkan nilai persediaan yang lebih rendah, sedangkan metode MPKP akan menghasilkan nilai persediaan yang mendekati harga yang berlaku. Nilai persediaan yang dihasilkan metode rata-rata akan berada di antara hasil yang dihitung dengan metode MTKP dan MPKP.
4.

Untuk mengatasi kelemahan yang ada pada metode MTKP dikembangkan metode Nilai-rupiah MTKP. Metode ini digunakan untuk mengatasi pengaruh yang timbul karena adanya kenaikan jumlah unit persediaan lain yang sejenis yang jumlahnya cukup berarti.
5.

Metode penilaian yang lain adalah metode persediaan besi dan harga perolehan standar. Dalam metode persediaan besi ditetapkan lebih persediaan yang harus ada dalam perusahaan, baik dalam unitnya maupun harga per unitnya. Selisih antara persediaan besi dengan persediaan yang ada dinilai sebesar harga perolehannya dan digunakan untuk menambah atau mengurangi jumlah persediaan besinya dalam metode harga biaya standar, persediaan dinilai sebesar harga perolehan standar yang telah ditetapkan di muka. Namun, apabila selisih antara harga standar dengan harga sesungguhnya cukup berarti maka persediaan harus dinilai atas dasar harga sesungguhnya

http://massofa.wordpress.com/2008/02/11/kas-piutang-persediaan-utang-investasi-saham-dan-obligasi/

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

0 Response to "Pengertian Persediaan & Metode - Metode yang Digunakan"

Posting Komentar